Analisis Kejadian Tuberkulosis (TB) Paru

Authors

  • Evi Nopita STIK Bina Husada Palembang, Indonesia
  • Lilis Suryani STIK Bina Husada Palembang, Indonesia
  • Helen Evelina Siringoringo STIK Bina Husada Palembang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32524/jksp.v6i1.827

Keywords:

Factors, Incident, Pulmonary Tuberculosis

Abstract

Indonesia ranks second in the world as the country with the highest number of TB sufferers after India. Pulmonary TB sufferers are in developing countries around 80% with 25% mortality rate or 1.7 million per year and 75% of TB sufferers are productive group (15-55 years old). This disease continues to spread even though it can be prevented. This research is a quantitative research with analytical survey method through cross sectional approach and involves as many as 76 respondents, conducted at the UPT Peninggalan Public Health Center, Tungkal Jaya District, Musi Banyuasin Regency, South Sumatra Province in May 2022. The analysis used the Chi-Square statistical test with a significance degree of p-value <0.05. The results of the study were obtained from 76 respondents, most of whom did not experience pulmonary TB incidence 46 (60.5%), most of them were of productive age 52 (68.4%), male 43 (56.6%), highly educated 40 ( 52.6%, knowledgeable 56 (73.7%), smoking status 54 (71.1%), no contact with 40 (52.6%), met the requirements for occupancy density 59 (77.6%) ), and had 65 ventilation (85.5%). There is a relationship between age (p-value = 0.045), gender (p-value = 0.032), education (p-value = 0.013), knowledge (p-value = 0.000), smoking status (p-value = 0.001), history of contact (p-value = 0.000), occupancy density (p-value = 0.007), ventilation (p-value = 0.021) with the incidence of pulmonary TB. Knowledge is the most influential factor (p-value 0,001). UPT Peninggalan Public Health Center, Tungkal Jaya district, Musi Banyuasin Regency can provide knowledge dissemination to the community regarding pulmonary TB by counseling, simulations and demonstrations, providing media such as brochures, billboards, banners, and involving various parties

References

Agustian Deny, A. S. (2014). Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas I dan II Kecamatan Pontianak Barat. Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Tnjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.

Agustin, Nona Asrini. (2017). Hubugan Faktor Lingkungan dengan Kejadian Tuberkulosis, SITK Insan Cendekia Medika.

Alberta, Lembunai Tat., Tyas, Dimas Tia Pramuning., Muafiroh, Adin., Yuniarti, Siswari. (2021). Faktor yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru di Wilayah Puskesmas Pacarkeling Surabaya. Jurnal Penelitian Kesehatan (JPK), 19(1), Hal. 20-25. Doi : 0.35882/jpk.v19i1.5.

Amsari, Ayu Ashari. (2019). Gambaran Kontak Serumah Pasien Tuberkulosis Paru Resisten Obat dan Faktor yang mempengaruhinya di RSUD Kabupaten Sorong. FK UNIPA.

Banu, Sehra., Sitepu, Rahmadani., Sulistiasari, Refi. (2018). Faktor risiko kejadian TB paru di Puskesmas Hutarakyat Sidikalang. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 5(4), Hal. 254-263.

Bustan, M.N. dan Arsanum. (2002). Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Damayati, Dwi Santy., Susilawaty, Andi., dan Maqfirah. (2018). Risiko kejadian TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep. Higiene, 4(2), Hal. 121-130.

Darmawansyah dan Wulandari. (2021). Hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu. Journal of Nursing and Public Health, 9(2), Hal. 18-22.

Departemen Kesehatan RI, Ditjen PP dan PL. (2010). Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010-2014.

Departemen Kesehatan RI. (2015). Penatalaksaan Tuberkulosis.

Departemen Kesehatan RI. (2020). Penatalaksaan Tuberkulosis.

Dewi, Ria Risti Komala dan Selviana. (2019). Analisis spasial dan gambaran kejadian TB paru pada masyarakat di wilayah perbatasan. Jurnal Vokasi Kesehatan, 5(1), Hal. 49-57.

Dians Kesehatan Musi Banyuasin. (2020) Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin.

Dinas Kesehatan Sumatera Selatan. (2019). SIMATA Sumsel.

Farrah Fhandhienie dkk. (2020). dalam artikel Analisis Faktor Resiko Terhadap Kejadian Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Pidie Kabupaten Pidie.

Fitrianti, Tri., Wahyudi, Arie., dan Murni, Nani Sari. (2022). Analisis determinan kejadian tuberkulosis paru. Jurnal ‘Aisyiyah Medika, 7(1), Hal. 166-179. Doi: 10.36729.

Hartinah, Sitti., Asrifuddin., Kandou, Grace D. (2019). Analisis faktor risiko kejadian TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Girian Weru Kota Bitung. Jurnal KESMAS, 8(6), Hal. 65-73.

Hasriani dan Rangki, La. (2020). Analisis faktor risiko kejadian tuberkulosis paru. Jurnal kesehatan Al-Irsyad, 13(1), Hal. 1-10.

Kaligis, Glory I., Pinontoan, Odi R., Joseph, Woodford B.S. (2019). Faktor kondisi lingkungan fisik rumah yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru di Kelurahan Pakowa Kecamatan Wanea Kota Manado. Jurnal KESMAS, 8(6), Hal. 552-559.

Kemenkes RI. (2022). Sistem Informasi Tuberkulosis.

Kementrian Kesehatan Republik Indinesia. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis.

Kementrian Kesehatan Republik Indinesia. (2020). Profil Kesehatan Indonesia.

Kementrian Kesehatan Republik Indinesia. (2020). TBC Masalah Kesehatan Dunia. Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kemenkes RI.

Kementrian Kesehatan RI. (2018). Infodatin Tuberkulosis.

Keputusan Kementrian Kesehatan RI. (2010). Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis.

Keputusan Kementrian Kesehatan RI. (2019). Tata Laksana Tuberkulosis.

Mariana, Dina., Chairani, Miftah. (2017). Kepadatan hunian, ventilasi dan pencahayaan terhadap kejadian TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Jurnal Poltekes Mamuju, 3(2), Hal. 75-80.

Mathofani, Puji Eka dan Febriyanti, Resti. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit tuberkulosis (TB) paru di Wilayah Kerja Puskesmas Serang Kota. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 12(1), Hal. 1-10

Monintja, Nike., Warouw, Finny dan Pinontoan, Odi Roni. (2020). Hubungan antara keadaan fisik rumah dengan kejadian tuberkulosis paru. Jurnal of Public Health and Community Medicine, 1(3), Hal. 94-100.

Muaz, Fariz. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis Paru Basil Tahan Asam Posiif di Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang Kota Serang, FKUIN Syarif Hidayatullah.

Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta.

Nurhanah., Amirudin, Ridwan., Abdullah, Tahir. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru pada masyarakat di Propinsi Sulawesi Selatan. Jurnal MKMI, 6(4), Hal. 204-209.

Peraturan Pemerintah RI. (2014). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21, Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil yang Mnecapai Batas Usia Pnesiun Bagi Pejabat Fungsional.

Peraturantan Menteri Kesehatan Nomor 1077 RI. (2010). Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah.

Peraturantan Menteri Kesehatan Nomor 67 RI. (2016). Penanggulangan Tuberkulosis.

Puskesmas Peninggalan. (2019). Profil Kesehatan Puskesmas Peninggalan Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin.

Puskesmas Peninggalan. (2020). Profil Kesehatan Puskesmas Peninggalan Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin.

Puskesmas Peninggalan. (2021). Profil Kesehatan Puskesmas Peninggalan Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin.

Puskesmas Peninggalan. (2022). SPM Puskesmas Peninggalan Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin.

Ratnawati, Priyanti ZS. (2000). Tuberkulosis paru pada orangtua. Jakarta: Jurnal Respirologi Indonesia Vol. 20, No.1.

Rita, Erni., Qibtiyah, Siti Mariatul. (2020). Hubungan kontak penderita tuberkulosis terhadap kejadian tuberkulosis paru pada anak. Indonesian Journal of Nursing Science and Practice, 5(1), Hal. 35-41.

Romlah, Laila. (2015). Hubungan Merokok dengan Kejadian Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Setu Kota Tanggerang Selatan, FKUIN Syarif Hidayatullah.

Rosmaniar. (2009). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Puskesmas Kecamatan Bekasi Utara, Jakarta: Perpustakaan Universitas Respati Indonesia.

Ruswanto, Bambang. (2010). Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang, http://ejournal.undip.ac.id/Index.Php/Jkli.

Sarwani, Dwi; Nurlaela Sri. (2012). Merokok dan Tuberkulosis Paru, Studi Kasus di RS Margono Soekarjo Purwokerto. FKM UNSOED.

Simbolon, David., Mutiara, Erna dan Rahayu, Lubis. (2019). Analisis spasial dan faktor risiko tuberkulosis paru di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi – Sumatera Utara. (BKM Journal of Community Medicine and Public Health, 35(2), Hal. 65-71.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung.

Umar, Ernawati. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan kejadian TBC dengan pengetahuan, perilaku dan lingkungan sosial penderita TBC di Rw I Kelurahan Terondol Kota Serang. Jurnal Ilmiah Keperawatan, 2(2), Hal. 25-32.

WHO. (2020). Consolidated guidelines on Tuberculosis.

Wijaya, Ari, Agung. (2012). Merokok dan tuberkulosis, Jurnal Tuberkulosis Indonesia, PPTI.

Windahandayani, V. Y., Srimiyati, S., Suryani, K., Fari, A. I., & Surani, V. (2022). Pendampingan penerapan pencegahan DBD dengan 3M Plus bagi warga semua usia. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(3), 61067

Zulakhah, Siti Thomas., Ratnawati., Sulastri, Neng., Nurkhikmah., Lestari, Novi Dian. (2019). Hubungan pengetahuan, perilaku dan lingkungan rumah dengan kejadian transmisi tuberkulosis paru di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Semarang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 18(2), Hal. 81-88. Doi: 10.14710/jkli.18.2.81-88.

Downloads

Published

2023-02-28

How to Cite

Nopita, E., Suryani, L., & Evelina Siringoringo, H. (2023). Analisis Kejadian Tuberkulosis (TB) Paru. Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP), 6(1), 201–212. https://doi.org/10.32524/jksp.v6i1.827